TANJUNGPINANG (BP)- Pasca terpilih sebagai Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kota Tanjungpinang, Oktavio Bintana memfokuskan perhatian pada penyiapan struktur kepengurusan Perpat dan bakal melaksanakan kegiatan sosial. Saat ini, pria akrab disapa Vio tersebut tengah menggencarkan konsolidasi internal organisasi melibatkan seluruh jajaran.
''Beberapa kali kita telah melakukan pertemuan. Ada dua prioritas akan kita laksanakan, yakni menyusun struktur kepengurusan baru Perpat dan melaksanakan kegiatan sosial, seperti penyemprotan antisipasi merebak wabah demam berdarah, pengobatan gratis, dan sebagainya. Saya akan laksanakan kegiatan ini untuk memberi jaminan perpat bukan organisasi sembarangan,'' ujar Oktavio Bintana, dalam kesempatan perbincangan, kemarin (27/11).
Untuk merealisasikan kelancaran kegiatan, lanjut pimpinan beberapa perusahaan ini, ia mengimbau seluruh kader Perpat kembali bersatu dan berbaur membawa organisasi anak tempatan menjadi mitra pemerintah. Pemahaman mitra yang dikatakan katanya bukan alat, akan tetapi ikut serta membangun negeri Tanjungpinang.
''Perpat hanya sebuah organisasi saja. Di dalamnya bernaung anak tempatan. Seiring percepatan pembangunan, anak tempatan tak boleh jadi penonton di negeri sendiri. Perpat akan ikut serta di dalamnya tanpa ada rasa curiga, gontok-gontokan dan praduga negatif,'' kata Vio, berwibawa.
Dalam kesempatan perbincangan, Vio sedikit memberi kritikan pedas pada salah seorang kader Perpat kota bernama Irwandy, yang melontarkan pernyataan di salah satu media lokal menyebut ia bukan bagian dari anak tempatan. Menurutnya, pernyataan tersebut tak ubah pernyataan amatiran dan asal bunyi saja.
''Saya asli anak Tanjungpinang dan lahir di Tanjungpinang. Apa dasar saudara Irwandy mengatakan saya bukan bagian dari anak tempatan. Sebagai ketua terpilih, sekarang, saya balik bertanya, yang bersangkutan asli atau tidak bagian dari anak tempatan. Karena, saya menilai jiwa dan mental anak tempatan tak suka mendiskreditkan sesama anggota,'' tegas Vio, dengan mimik suara sedikit tenang.
Di balik pernyataan Irwandy yang dinilai tak bertanggungjawab ini, Vio mengaku tak terlalu jauh mempersoalkan. Baginya, saat ini bukan kemelut atau saling adu argumen yang dibutuhkan akan tetapi membawa organisasi perpat menjadi besar. Mewujudkan organisasi besar bukan dengan kata-kata tapi dengan kemampuan dan jalinan kerjasama, baik sesama kader mau pun pihak luar.
''Jika saya terus mempersoalkan pernyataan yang tak bertanggungjawab, kapan membesarkan organisasi. Asik nak tanda tanya terus nanti. Mari, kita kembali bersatu, kita bawa organisasi ini menjadi organisasi anak tempatan yang berjiwa sosial berlandaskan kepentingan seluruh masyarakat,'' ingatnya.
Terkait keberadaan Vio bagian dari anak tempatan, juga dipertegas Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, M Arief. Legislator asal PKS ini mengatakan Vio pernah satu sekolah dengannya, yakni di SMP 3 Tanjungpinang. ''Saya pernah satu kelas dengan beliau di SMP 3 kelas I. Beliau kemudian pindah ke kota lain,'' papar Arief.
Salah seorang Dewan Pendiri Perpat Kota Tanjungpinang, Andika Nusantara ikut angkat bicara. Saat ini katanya organisasi Perpat harus menjadi organisasi anak tempatan yang memiliki jati diri yang kuat, profesional dan kritis menyikapi kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.
Jika kemudian, sikap kritis tersebut menciptakan riak-riak kecil di tubuh organisasi, menurutnya bukan berarti kader Perpat harus pecah. ''Sebagai salah seorang dewan pendiri, mari kita galang kembali kebersamaan, dan secara bersama kita dukung kegiatan yang dilaksanakan kepengurusan yang baru,'' pungkasnya.(zek)
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar